RS Bethesda Yogyakarta



RS Bethesda
diresmikan pada tanggal 20 Mei 1899 oleh Dr. J. Gerrit Scheurer dengan nama PETRONELLA ZIENKENHUIS. Kemudian oleh masyarakat disebut sebagai RS TOELOENG/PITULUNGAN karena dalam pelayanan terhadap pasien, rumah sakit ini tidak memandang Apa dan Siapa pasien itu, tetapi mengutamakan pertolongan lebih dahulu.
 
Pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) namanya diganti dengan YOGYAKARTA TJUO BJOIN, dan kemudian setelah terlepas dari penjajahan Jepang dikenal sebagai RUMAH SAKIT PUSAT.
 
Agar masyarakat umum mengetahui bahwa Rumah Sakit Pusat ini merupakan salah satu rumah sakit pelayananan kasih (Kristen), maka pada tanggal 28 Juni 1950 diganti dengan nama Rumah Sakit Bethesda (kolam penyembuhan).
 
Rumah Sakit Bethesda tergabung dalam suatu yayasan yang menaungi rumah sakit-rumah sakit Kristen, yang bernama YAKKUM (Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum). Yayasan ini resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 1950.

=================================================

Sejarah Rumah Sakit Bethesda
Rumah Sakit Bethesda didirikan oleh Dr. J.G Scheurer, seorang dokter yang diutus oleh Nederlandse Zendingsvereniging berdasarkan Injil Lukas 10:9 yang berbunyi “dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu”. Rumah Sakit Bethesda pada awalnya diberi nama Zendingsziekenhuis “Petronella”.  Nama Petronella ini diambil dari nama istri seorang pensiunan pendeta bernama Coeverden Andriani yang memberikan bantuan uang untuk membangun Rumah Sakit. Masyarakat sekitar pada waktu itu mengenal Rumah Sakit “Petronella” dengan nama “Dokter Pitulungan” atau “Dokter Tulung”.

Dalam perjalanannya sejak didirikan Rumah Sakit Petronella mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika yang terjadi di Indonesia maupun Dunia. Pada masa pendudukan Jepang Rumah Sakit Petronella diambil alih oleh Jepang dan diganti namanya menjadi “Jogjakarta Tjuo Bjoin” pengambil alihan ini mengakhiri nama dan asas Rumah Sakit Petronella sebagai rumah sakit Kristen. Setelah berakhirnya pendudukan Jepang, Rumah Sakit “Jogjakarta Tjuo Bjoin” berhasil dikembalikan ke asasnya yang semula sebagai Rumah Sakit Kristen tetapi diganti namanya menjadi “Roemah Sakit Poesat”. Agar masyarakat umum mengetahui bahwa Rumah Sakit Pusat ini merupakan salah satu rumah sakit pelayanan kasih (Kristen), maka pada tanggal 28 Juni 1950 “Rumah Sakit Pusat” diumumkan sebagai Rumah Sakit Kristen dan Namanya diganti menjadi “RUMAH SAKIT BETHESDA”.

selengkapnya]

untuk info terupdate 
silakan kunjungi we : https://www.bethesda.or.id/

Komentar

  1. ASWRWB mohon hentikan pelanggaran ham berat yg ada di fkg ugm.Terutama kebijakan gila dan tak wajar dari drg suryono dan drg sudibyo serta anaknya ema rima yang dikendarai oleh drg widowati siswomihardjao. yaitu pemaksaan secara kasar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa di rumahsakit sarjito. hasil sehat, namun oleh prof iwa dan widowati hasil rekam medisnya dilakukan penyimpangan2 secara intimidasi yang melanggar undang undang dan kode etik kedokteran, (hasil yang sehat menjadi sakit) tindakanya amat zolim. terutama drg widowatisiswomihardjo.ia berkali2 memaksa siswa melakukan pemeriksaan ke rumah sakit sarjito, sampai sisiwa menjadi stress dan down... sungguh ini merupakan perilaku dosen gila dan tak wajar selain itu prof iwa pun melakukan tindakan2 pelanggaran ham berat dan melanggar undang2 dan kode etik kedokteran. diantaranya pemaksaan dan intimidasi siswa menandatangani surat bermaterai yang isinya sangat amat merugikan dan membahayakan sisiswa .....................yaitu kondisi anak anda gila dan wajib dilakukan pengobatan.... sungguh biadab dan kejam tindakan yang dilakukan oleh mereka mohon perlindunganya, ,,,,,,,

    BalasHapus

Posting Komentar